BIONESIA (Biodiversitas Indonesia) adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang biodiversitas yang didirikan sejak tahun 2015 dengan tujuan untuk melestarikan biodiversitas yang ada di dunia. BIONESIA berlokasi di kota Denpasar, Bali dan yayasan ini juga melakukan kerjasama dengan mitra lain dalam bidang pendidikan, riset, dan konservasi.
Pada hari pertama, kami melakukan lab tour yang dipandu oleh staf sekaligus mentor kami selama proses magang yaitu kak Candra untuk mengetahui nama-nama alat dan kegunaan setiap alat yang akan digunakan selama proses kami melakukan magang. Selain lab tour, kami juga berkenalan dengan staf yang ada yaitu kak Asa dan kak Rossa. Kami juga berkesempatan untuk mengenal yayasan BIONESIA lebih dalam melalui materi yang disampaikan langsung oleh direktur yayasan BIONESIA yaitu bapak Andrianus Sembiring, M.Sc. serta berdiskusi terkait kegiatan yang akan dilakukan selama magang.
Adapun garis besar kegiatan yang akan dilakukan selama magang di BIONESIA yaitu melakukan proses ekstraksi, PCR (Polymerase Chain Reaction), elektroforesis, sequencing, dan analisis data. Dalam dua minggu pertama, kami akan masih terus dipandu oleh staf dalam melakukan kegiatan. Setelah itu, kami dipercaya untuk melakukan kegiatan tanpa dipandu lagi oleh staf dengan tetap memperhatikan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan protokol yang berlaku. Setiap hari Jumat, kami juga melakukan "Jumat Bersih" guna memastikan laboratorium dan ruangan yang kami gunakan tetap nyaman dan bersih.
Selama satu minggu, kami telah melakukan banyak kegiatan seperti berlatih menggunakan mikropipet yang baik dan benar, mengamati dan berlatih melakukan proses ekstraksi sample, pengecekan kosentrasi DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), pengenceran, PCR, dan elektroforesis dengan mengikuti protokol yang berlaku. Kami juga sekaligus belajar mengingat alat dan bahan serta sample yang akan digunakan terletak dimana saja sehingga nantinya kami tidak bingung ketika kami melakukan kegiatan tanpa dipandu lagi oleh staf.
Dalam ekstraksi sample, kami lakukan di ruangan ekstraksi dengan menggunakan dua jenis sample yaitu sample souvenir seperti gelang dan cincin yang terbuat dari karapas dan makanan seperti daging ikan hiu dan daging penyu. Untuk sample souvenir kami melakukan pengeboran sample agar mendapatkan ekstrak dari souvenir yang diinginkan sedangkan untuk sample makanan kami mengambil daging bagian dalam agar terhindari dari kontaminan menggunakan pinset yang telah disterilkan. Kedua proses ekstraksi sample baik souvenir maupun makanan kami lakukan dengan mengikuti protokol Qiagen.
Untuk proses PCR dan elektroforesis, kami lakukan di satu ruangan yang sama khusus PCR dan elektroforesis. Pada PCR, kami wajib mengisi formulir "Bioline". Formulir ini sangat berguna karena kita harus menuliskan informasi-informasi penting yang dibutuhkan sebelum melakukan PCR seperti jumlah sample yang digunakan, kode hewan yang digunakan, tanggal pembuatan, dan sebagainya. Setelah mengisi formulir, barulah kami dapat melakukan proses PCR berdasarkan isi formulir yang kami tulis.
Pada proses elektroforesis, kami membuat gel yang digunakan untuk menampung sample yang telah melewati proses PCR. Selain itu, kami juga mencampurkan sample dengan larutan yang digunakan dalam elektroforesis yaitu loading dye (pemberat), biodium (pewarna), dan hyper ladder (penanda). Akan ada dua kemungkinan yang terjadi setelah melakukan elektroforesis yaitu positif dan negatif. Positif artinya sample mengandung DNA yang diinginkan, sedangkan negatif artinya sample tidak mengandung DNA yang diinginkan. Jika hasil terus negatif, maka dapat dilakukan pengecekan kosentrasi DNA dan pengenceran.
Dan itulah minggu pertama magang kami bersama dengan BIONESIA. Sampai jumpa di blog selanjutnya.
No comments:
Post a Comment